Teknologi

Ini Alasan Mobile Legends Kurang Diminati di Luar Asia Tenggara

283
×

Ini Alasan Mobile Legends Kurang Diminati di Luar Asia Tenggara

Share this article
Ini Alasan Mobile Legends Kurang Diminati di Luar Asia Tenggara

Mobile Legends Kurang Diminati, Swagger.mx – Mobile Legends adalah salah satu game yang cukup populer di Indonesia. Game ML ini bahkan menjadi salah satu esports dengan penggemar terbesar di tanah air. Luar biasanya, Mobile Legends juga menjadi industry yang menghasilkan keuntungan tidak sedikit.

Sayangnya, di luar Asia Tenggara game Mobile Legends kurang diminati oleh pemain, bahkan nyaris tidak pernah dibicarakan oleh banyak orang. Kira – kira apa sih alasannya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Alasan Mobile Legends Kurang Diminati di Luar Asia Tenggara

Ini Alasan Mobile Legends Kurang Diminati di Luar Asia Tenggara

Asia Tenggara Jadi Target Pasar Utama

Moonton selaku pengembang game Mobile Legends memang sengaja membuat game ini khusus untuk wilayah Asia Tenggara, jadi tidak heran kalau kurang diminati di luar negara berkembang tersebut.

Hadirkan grafis yang tidak terlalu tinggi sehingga menjadikan game ML dapat dimainkan dengan sangat apik di perangkat dengan spek menengah, bahkan low end. Nah, seperti diketahui Asia Tenggara adalah wilayah dimana para gamer masih banyak yang andalkan HP untuk bermain game.

Game DOTA 2 Lebih populer di Eropa dan Amerika Serikat

Sudah menjadi rahasia umum kalau game DOTA 2 menjadi salah satu game MOBA yang paling terkenal di dunia, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Jadi, jangan heran kalau Mobile Legends kurang diminati di negara tersebut.

DOTA 2 dikenal sebagai game yang sangat kompetitif dan salah satu esports terbesar di dunia. Eropa dan Amerika Serikat pun lebih cenderung menyukai konsol dan PC dari game mobile. Apalagi kedua negara tersebut merupakan negara maju dan memiliki daya beli sangat tinggi terhadap konsol dan PC.

Memiki Saingan yang Berat

Mungkin di Asia Tenggara game ML disebut sebagai salah satu raja game esports. Tetapi, tidak di luar wilayah tersebut, permainan ini justru memiliki pesaing yang lebih berat. Seperti Arena of Valor dan League of Legends.

Contoh sederhana, di Indonesia game Arena of Valor kalah saing oleh ML, tetapi di China game tersebut jauh lebih diminati. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan tidak masuknya ML di dua edisi terakhir Asian Games. Justru game Arena of Valor yang terlibat dalam ajang bergengsi tersebut.

Demikian informasi yang bisa kami bagikan tentang alasan Mobile Legends kurang diminati di luar Asia Tenggara. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *